Senin, 06 Juni 2011

Fiqh Tawassul ( 32 )


ANGGAPAN SEBAGIAN ORANG BODOH BAHWA NABI SAW TIDAK BISA MENDENGAR PERKATAAN KITA, TIDAK BISA MELIHAT KITA DAN TIDAK MENGENAL KITA

Diantara orang-orang yang mirip orang mati adalah mereka yang menganggap bahwa Nabi SAW tidak bisa mendengar, melihat, mengenali kita dan tidak mendoakan kita kepada Allah. Kelancangan apakah yang melebihi anggapan ini ? dan kebodohan apakah yang lebih buruk dari anggapan ini ? disamping merupakan tindakan tidak bermoral dan merendahkan kedudukan beliau SAW. Sungguh banyak hadits dan atsar yang saling menguatkan yang menetapkan bahwa mayit bisa mendengar, merasakan dan mengenal. Baik mayit itu mu’min atau kafir. 
Dalam kitab Al Ruh, Ibnu Al Qayyim menyatakan bahwa ulama salaf telah menetapkan konsensus akan hal ini dan telah mutawatir atsar yang bersumber dari mereka. Ibnu Taimiyyah ditanya mengenai masalah ini kemudian beliau mengeluarkan fatwa yang berisi penguatan terhadap keterangan bahwa mayit bisa mendengar dan merasakan.
( Lihat Al Fataawaa vol. 2 hlm 331 dan 362 ).
 Jika kondisi di atas bisa dialami oleh manusia biasa, maka apa pendapatmu dengan kaum mu’minin secara umum, hamba-hamba Allah yang shalih dan junjungan generasi awal dan akhir, Muhammad SAW ? Kami telah menjelaskan hal ini dalam kajian khusus dalam kitab kami yang bernama Al Hayaatu al Barzakhiyyatu Hayaatun Haqiiqiyyatun dengan judul Hayaatun Khaashshatun bi Al Nabiyyi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peringatan Haul KH. Abdul Fattah Hasyim Ke 36 & Ny. Hj. Musyarrofah Bisri Ke 4, Pertemuan Alumni Besuk Pada Hari Kamis, 21 Maret 2013