Senin, 01 Mei 2017

Mengenang KH. Abdul Fattah Hasyim Idris

Sangat Peduli Terhadap Jam’iyah Nahdlatul Ulama’ Dan Kemaslahatan Ummat
Oleh: KH. Salim Asyhar Paciran

     Sebagian dari rutinitas Mbah KH Abdul Fattah adalah mengisi pengajian rutin yang dilakukan oleh warga NU Ranting Tambakberas pada setiap malam Ahad dengan sistim giliran, bepindah pindah dari satu musholla ke musholla yang lain.
     Saya kadang-kadang ikut gabung dan mendengarkan pengajian Beliau mana kala tempat pengajian tersebut dekat dari pondok (tidak di luar batas-batas yang ditentukan oleh peraturan).
     Pengajian Beliau yang banyak adalah menerangkan tentang keagamaan dan kemashlahatan ummat, tidak banyak menerangkan perkembangan Jam’iyah NU, (memang hal tersebut bukan tugas Beliau melainkan tugas Bagian Tanfidyiah). Beliau menerangkan ke NU an secara tuntas apa bila berhubungan dengan hal-hal yang rawan perpecahan bagi warga NU seperti masalah Aqidah, Syari’ah, Pemilu, dan ketika akan mu’tamar memohon do’a agar NU selamat dari pertengkaran antar tokoh-tokoh NU.
     Saya mendengarkan sebagian pengajian Beliau bahwa kita adalah ummat Islam. Nama-nama harinya adalah Ahad Senen Selasa dan seterusnya, maka kita jangan menyebut bahwa pengajian ini adalah pengajian Mingguan, tetapi istilahkan dengan nama pengajian rutin malam Ahad.
     SubhanAllah, menurut saya, itu adalah ke pekaan Beliau untuk membentengi masyarakat muslim terhadap budaya yang bukan produk Islam, walaupun sekecil ujung jarum.
     Seperti halnya Beliau sangat peduli berteman dan memayungi seorang Pastur yang berpindah agama dari Keristen menjadi Islam. Santri-santri menyebut Beliau adalah Kamus berjalan sebab sangat menguasai bahasa, ahli kesenian, ahli berfikir tentang kehidupan yang tenang, namanya M.Tasir. Saya juga sempat dituliskan oleh Beliau pada buku Kesan dan Kenangan detik-detik akan mengakhiri belajar di Bahrul Ulum , Beliau menulis: “Manusia yang baik adalah manusia yang bisa mengalahkan hawa nafsunya”, dengan bigron gambar sinar bintang.
     SubhanAllah, sampai pada detik-detik terakhir akan pulang ke Rahmatulloh, (kata istri saya yang dia juga masih ada di pondok Al Fathimiyyah Bahrul Ulum waktu itu) Mbah KH Abd. Fattah masih menanyakan Pak Tasir.
     SubhanAllah, sungguh lembut hati Mbah KH Abd. Fattah , di tengah-tengah men tarbiyah para santri, Beliau masih menyempatkan diri untuk membimbing ummat dan memelihara mereka menuju jalan yang benar agar tidak masuk pada golongan orang-orang yang dimurkai Allah dan orang-orang yang sesat.

     Semoga kita semua dikumpulkan bersama Beliau, ditunjukkan jalan benar , jalan orang-orang yang diberi ni’mat oleh Allah, bukan jalan orang-orang yang dimurkai Allah dan orang-orang yang sesat. Amiiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peringatan Haul KH. Abdul Fattah Hasyim Ke 36 & Ny. Hj. Musyarrofah Bisri Ke 4, Pertemuan Alumni Besuk Pada Hari Kamis, 21 Maret 2013